Berapa kali dalam setahun ini kita mendengar istilah ‘move on’ diserukan bagi mereka-mereka yang galau karena nyerinya patah hati? Namun mengapa mereka masih enggan untuk move on?
Jawabannya pasti karena
‘kenyataannya move on itu
nggak mudah, kalian nggak
ngerti, butuh proses’.
Ya, memang begitulah move on, sebuah proses yang nggak mudah. Namun nggak mudah bukan berarti nggak bisa, Ladies. Tahapan-tahapan menyembuhkan diri dalam move on juga perlu dibarengi sebuah pendewasaan diri yang
dikenal dengan istilah grow
up. Mengapa demikian?
Ketika kita mengalami sesuatu yang menyakitkan, sebenarnya kita bukan benar-benar hancur olehnya. Melainkan
kita mendapatkan sebuah
pelajaran dengan rasa yang
lebih getir. Membukakan
mata kita tentang orang yang tak semestinya bersama kita, memahami bahwa siapapun bisa melakukan kesalahan,
memahami betapa
berharganya kejujuran dan
ketulusan.
Kesediaan kita menerima
masalah sebagai suatu
pelajaran adalah bentuk
pendewasaan diri. Anda
mungkin akan sejenak keluar dari kebiasaan hidup Anda saat mengalami tahap
pendewasaan diri ini. Tidak
apa-apa, begitulah proses
untuk bisa menyembuhkan
diri dan move on.
Selain bersikap grow up, Anda juga harus yakin dengan diri Anda. Yakin bahwa Anda mampu menghadapi hidup
tanpa harus bersama masa
lalu Anda, yakin bahwa Anda bisa melalui masa suram ini, yakin bahwa masih ada kebahagiaan yang bisa Anda
raih.
Kalau bukan Anda yang
menolong diri Anda sendiri,
siapa lagi?
Kenapa Anda harus move on?
Karena hidup Anda tidak
berakhir hanya karena sebuah kisah berakhir, Ada
pertemuan dan ada
perpisahan, namun Anda akan bertemu lagi dengan sesuatu yang baru dan membawa Anda pada kebahagiaan yang
sebenarnya.
Selamat berjuang,
pejuang cinta.
#Silahkan share bila bermanfaat untuk anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar