Hari ini Selasa 30 Oktober 2012
Gerakan Kita Konsolidasi Mahasiswa
Nasional Indonesia KOMANDO di
wilayah jakarta sekitarnya akan
melakukan aksi ke polda metro jaya
dan akan menginap dalam
menyatakan Bebaskan 11 Laskar
Pejuang UNPAM.
utk para sahabat yang berada di
wilayah Jabodetabek silahkan
bergabung langsung datang ke polda
metro jaya yang bila tidak dihadang
jam 15:00 kita sudah akan berada di
depan gerbang utama polda metro
jaya,
bagi seluruh orang tua ku hanya satu
kami minta DOAKAN SEMANGAT JUANG
KAMI DAN KUTUKLAH SEGALAM
MACAM BENTUK REPRESIFITAS YANG
AKAN DILAKUKAN POLRI TERHADAP
SIKAP JUANG KAMI.
PERNYATAAN SIKAP
KONSOLIDASI MAHASISWA NASIONAL
INDONESIA
KOMANDO
Kenyataan kembali POLRI melakukan
tindakan kriminalisasi kepada gerakan
mahasiswa dimana yang kita ketahui
bersama PENCOMOTAN 11 mahasiswa
UNPAM yang terjadi pada tanggal 18
Oktober 2012 pada jam 22:00 di depan
gerbang kampus UNPAM-Tanggerang
Selatan Banten, dimana 11 rekan kita
(11 Laskar Pejuang UNPAM) ditangkap
pada saat situasi sudah kondusif pasca
bentrokan mahasiswa UNPAM dengan
POLISI dalam aksi Penolakan
Kedatangan WAKAPOLRI ke Univ.
Pamulang.
Secara utuh tanpa tertulis, tanpa kita
saling bertemu selama kita berada
dalam semangat perwujudun
Kedaulatan Rakyat maka apa yang
telah dilakukun UNPAM maka ini juga
akan dilakukan oleh kampus-kampus
sahabat yang tersebar meluas di 33
Propinsi 490 kab/kota dalam semangat
bukan membenci instansi POLRI
melainkan mengkritisi kinerja POLRI
yang belakangan ini lebih cendrung
Arogan dan Represif dalam
menghadapi Gerakan Mahasiswa dan
Gerakan Rakyat.
Arogansi dan represif POLISI yang
terjadi di UNPAM merupakan
rangkayen yang tidak terputus dari
kasus-kasus yang ada mulai dari
Masuji, Bima, Ogan Hilir, cirebon,
cianjur, bogor, serang, semarang, dan
banyak peristiwa yang tidak kurun
waktu dari 1 tahun belakangan ini.
Penolakan kedatangan Wakapolri ke
UNPAM yang di lakukan oleh KBM
UNPAM-KOMANDO sangat didasari
terhadap prilaku POLRI dalam
menghadapi Gerakan secara represif
dan brutal setelah itu secara arogan
mereka mengatakan motor-motor
pelaku perlawanan sebagai provokator
dan di kriminalkan, bukankah ini yang
sudah bisa kita ketahui, juga bukan
menjadi rahasia umum di antara kita
Pejuang Pro Kedaulatan Rakyat.
Oleh karena nya dalam Konsolidasi
Mahasiswa Nasional Indonesia
(KOMANDO) yang pertama di Makassar
dan berlanjut di Cirebon menyapakati
seruan :
1. Konsolidasi Mahasiswa Nasional
Indonesia juga mengecam pihak POLRI
yang masih terus
melakukan penahanan terhadap
Mahasiswa dan rakyat dalam bentuk
kriminalisas gerakan aksi demostrasi
2. Konsolidasi Mahasiswa Nasional
Indonesia juga mengecam kepada
pihak perguruan tinggi
yang melakukan Sanksi DO (Drop Out)
dan Scorsing kepada mahasiswa yang
bergerak
dalam kesadaran pembelaan hak
rakyat tertindas.
Menjadi catatan kita bersama
berdasarkan proses kronologis
penangkapan 11 Laskar Pejuang
UNPAM dilakukan setelah pasca live
undangan TV One di wilayah kampus
dalam acara Kabar Malam 18 Oktober
2012 yang merupakan jawaban dari
sikap kenapa kita melakukan AKSI
PENOLAKAN dan Sikap Komitmen Kita
dalam Seruan Konsolidasi Mahasiswa
Nasional Indonesia (KOMANDO)
dimana acara ini secara serempak di
sms kepada para sahabat yang
tersebar di 29 Propinsi 100 Kab/Kota
250 kontak sms sebagai jawaban
menggalang solidaritas.
Pembebasan yang telah dilakukan
kepada empat dari sebelas Laskar
pejuang UNPAM hari senin jam 20:00
bukan berarti bahwa kita akan diam
dan membenarkan tindakan
kriminalisasi yang telah dilakukan polri
kepada gerakan mahasiswa apa pun
itu karena masih ada 07 Laskar Pejuang
UNPAM yang masih mereka tahan.
Mereka 14 Laskar Pejuang UNPAM
SASMITA
11 Laskar Pejuang UNPAM SASMITA
yang di Kriminalkan
1. Yudi Rizali Muslim.
2. Ilham Firmansyah.
3. Ega Pradipta.
4. Eka Hadi.
5. Rian Sartono Pradana.
6. Boma Angkasa.
7. Nur Cholis.
8. Eman.
9. Jefri.
10. Eko Setiawan.
11. Herdiansyah
4 Laskar Pejuang UNPAM SASMITA yang
telah dibebaskan pada hari senin 29
Oktober 2012
1. Boma Angkasa,
2. Eka Hadi,
3. Eko Setiawan,
4. Herdiansyah
3 Laskar Pejuang UNPAM SASMITA
mengalami tindakan kekerasan dan
penembakan
1. Feri Irawan (Korban Tembakan)
2. Jundi Fajrin (Korban Kekerasan)
3. Abeng Pelajar STM Sasmita (Korban
Kekerasan)
Dilain Pihak kondisi 3 Laskar Pejuang
UNPAM SASMITA semua berada dalam
pengawasan ketat organisasi
dikarenakan intimidasi pihak kepolisian
terus dilakukan pasca pernyataan sikap
lembaga-lembaga dan khususnya
KOMNAS HAM akan melakukan
investigasi unsur tindakan kekerasan
yang telah dilakukan oleh pihak POLRI
dalam manangani kasus bentrokan
Mahasiswa UNPAM dengan POLISI
begitupula pihak KOMPOLNAS.
Dengan Semangat Solidaritas dan
salam persatuan kami KOMANDO
menyerukan dan menyatakan sikap
bersama :
1. Bebaskan 11 Laskar Pejuang UNPAM
mereka bukan KRIMINAL mereka
Mahasiswa yang menyampaikan pesan
dan sikap terhadap Arogansi dan
represif polri yang lebih banyak di
kedepankan dalam menangani gerakan
mahasiswa dan rakyat.
2. Melakukan aksi solidaritas secara
serempak bersama pada hari Rabu 31
Oktober 2012 menuju pembebasan 11
Laskar Pejuang UNPAM SASMITA,
berkenaan aksi solidaritas dapat
dilakukan di setiap masing-masing
wilayah Propinsi, Kab/Kota
berdasarkan kondisi objektif di setiap
masing-masing wilayah. Serta
menjadikan Pembebasan 11 Laskar
Pejuang UNPAM SASMITA untuk
menciptakan momentum disetiap
masing-masing daerah dalam
semangat solidaritas dan persatuan.
3. Gerakan dilakukan merupakan sikap
kita terhadap bentuk Arogansi dan
represif POLRI terhadap gerakan
mahasiswa dan rakyat serta atas nama
hukum mereka dapat melakukan
tindakan pembunuhan terhadap rakyat
dan mahasiswa.
4. Mengirimkan surat kecaman
terhadap Rektor UNPAM yang telah
sengaja dan merecanakan bersama
untuk terus menyudutkan 11 Laskar
Pejuang UNPAM SASMITA menuju meja
hijau. Surat dapat dikirim langsung ke
alamat Jl. Surya Kencana No. 1
Pamulang Tanggerang Selatan-Banten
UNTUK REKTOR UNPAM yang terlibat
mengkriminalkan anak didiknya. Untuk
menghidari penghilangan fakta copy
kecaman surat dapat juga dikirimkan
ke email komando.rakyat@yahoo.co.id
5. Mulai kita mendiskusikan bersama
Arogansi dan represif POLRI seta
kekebalan hukumnya dalam
melakukan tindakan kekerasan serta
pembunuhan terhadap menangani
gerakan mahasiswa dan gerakan rakyat
akibat ligitimasi kekuasaan yang dimiliki
POLRI dengan berkedudukan di bawah
langsung PRESIDEN, karennanya sudah
sepantasnya POLRI adalah bertugas
sebagai pengayom keamanan sipil
berada di wilayah komando sipil yaitu
di bawah DEPDAGRI (Departemen
Dalam Negri) seperti hanya efektifitas
TNI dibawah DEPHAN (Departemen
Pertahanan).
Yang perlu diketahui :
Pada saat Yudi Rizali Muslim bersama
10 yang lainnya di panggil KAPOLDA,
kapolda bertanya kenapa kalian aksi
menolak kedatangan wakapolri,
jawabannya adalah
Kami tidak membenci POLRI melainkan
kami menentang sikap arogan dan
represif POLRI hari ini, dan aksi ini
adalah akumulasi dari peristiwa-peris
tiwa kekerasan polisi mulai dari Masuji,
Bima, Ogan ilir, Cirebon, Cianjur,
Serang, Bogor, Semarang, dan
khususnya belakangan ini karena kami
mengharapkan POLRI berada dalam
karakter jendral Hoegeng yang pernah
di miliki polri. Dan sikap perlawanan
kami karena kecintaan kami terhadap
bangsa yang hari ini nilai-nilai
konstitusi diabaikan yaitu eksistensi
kemerdekaan Indonesia, Pembukaan
UUD 1945, Pancasila sebagai falsafah
bangsa dan idiologi negara yang
menyebabkan kita tidak berdaulat,
mandiri dan berdikari.
11 Laskar Pejuang UNPAM (Yudi Rizali
Muslim)
Sikap itu hari ini harus berhadapan
dengan pasal-pasal yang dituduhkan
ke mereka tanpa proses
pendampingan hukum, dan 11 laskar
pejuang UNPAM akan terus
menghadapi intimidasi utk mengakui
semua tuduhan-tuduhan pasal yang
telah disangkakan mereka karena
jawaban yang di sampaikan ke kapolda
bukan itu yang mereka hendaki........
.untuk kita renungkan.
Semoga Seruan ini menjadi solidaritas
persatuan dari latar belakang kita yang
berbeda tetapi berada dalam satu yang
sama yaitu jiwa kampus dan
almamater menuju cita-cita Kedaulatan
Rakyat yang tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945.
Salam Solidaritas, Salam Persatuan.....
Kaur Ka Ka Kha....
Kaur Ka Ka Kha....
Kaur Ka Ka Kha....
GERAKAN SOLIDARITAS 14 LASKAR
PEJUANG UNPAM SASMITA
KONSOLIDASI MAHASISWA NASIONAL
INDONESIA
Online Shop yang menjual berbagai macam kerajinan tangan berbahan dasar kain flanel. Mulai dari beragam aksesoris wanita, boneka, bantal imut, dan dompet HandPhon.... harga sangat terjangkau, mulai dari Rp.1000 s/d Rp.150.000 per Pices nya... ^_^
Senin, 29 Oktober 2012
Info Solidaritas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar